Antara kriteria pemimpin yang harus kita pilih adalah :
1. Seorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
Kerana ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tenteram dan bahagia di dunia mahupun akhirat. Di samping itu juga harus memilih seseorang yang beramal sesuai dengan keimanannya itu (amal soleh).
Allah berfirman: “Dan jadikanlah kami sebagai imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Furqan : 74).
Dalam ayat lain Allah berfirman :
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (QS Ali Imran )
2. Berilmu
Yang dimaksud dengan ilmu tidaklah hanya terbatas pada al-tsaqafah (wawasan). Wawasan hanyalah sarana menuju ilmu. Ilmu pada dasarnya adalah rasa takut kepada Allah. Kerana itulah Allah berfirman,
“Yang takut kepada Allah diantara para hamba-Nya hanyalah para ulama” (QS. Faathir: 28).
Ibnu Mas’ud pun mengatakan,
“Bukanlah ilmu itu dengan banyaknya riwayat, akan tetapi ilmu adalah rasa takut kepada Allah”.Marilah kita tengok bagaimanakah kriteria para penguasa yang digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini kita akan mengamati sosok Raja Thalut (QS. Al-Baqarah: 247), Nabi Yusuf (QS. Yusuf: 22), Nabi Dawud dan Sulaiman (Al-Anbiya’: 79, QS Al-Naml: 15).
3. Memiliki kekuatan fizikal (sihat jasmani dan rohani)
Ini terungkap dalam Al-Quran surat Al-Qashash ayat 26:
“Sesungguhnya orang yang paling baik engkau tugaskan adalah yang kuat…”
Kekuatan fizikal merupakan syarat utama dalam memegang tanggungjawab berat mengurus umat. Dengan stamina yang prima pemimpin akan maksimal mencurahkan tenaga, fikiran dan waktunya mengurus umat. Bukan sebaliknya, umat yang memikirkan dan mengurus pemimpin yang sakit. Kriteria kuat fizikal ini menjadi salah satu alasan Nabi untuk tidak memberikan jabatan kepada Abu Dzar.
“Wahai Abu Dzar, aku melihat engkau lemah. Aku suka untukmu apa yang aku suka untuk diriku. Karena itu, jangan memimpin (walau) dua orang dan jangan pula menjadi wali bagi harta anak yatim” (HR Bukhari Muslim).
4. Bersikap adil, jujur dan dapat dipercaya
Allah berfirman:
“Sesungguhnya engkau menurut penilaian kami adalah orang yang kuat lagi terpecaya” (QS. Yusuf: 54).
Sifat terpercaya berkaitan dengan kemampuan mengendalikan diri, tidak menyelewengkan jabatan untuk mencari keuntungan secara tidak sah.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menunaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh) apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia, supaya menetapkan dengan adil” (Qs. An-Nisa: 59).
Rasulullah bersabda tentang pemimpin yang adil:
“Orang yang bakal paling dikasihi oleh Allah dan yang paling dekat di sisi-Nya kelak pada hari berhisab ialah pemimpin yang adil, dan orang yang bakal paling dibenci Allah pada hari berhisab dan bakal menerima siksa azab yang sangat pedih adalah para pemimpin yang dzalim.” (HR Tirmidzi)
5. Konsisten memikul tanggung jawab (Amanah)
Maksudnya adalah melaksanakan aturan-turan yang ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah dibuat. Dan tentunya peraturan yang dibuat itu yang berpihak kepada rakyat dan tidak bertentangan dengan hukum Allah dan rasul-Nya.
6. Memiliki keberanian (tegas) menegakkan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar
Syarat terakhir iaitu keberanian kerana tanpa keberanian, segala sifat-sifat terdahulu tidak akan dapat dijalankan secara efektif. Tegas bukan bererti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan hukum Allah dan rasul-Nya.
Wallahualam..
Moga-moga anda menjadi mahasiswa yang intelektual dalam memilih pemimpin yang bakal menerajui PERMAI SESI 2011/2012.